Jumat, 22 Februari 2013

Sebaiknya tahu sejarah baja ringan

Sejarah Baja Baja Ringan

Baja adalah logam campuran yang tediri dari besi (Fe) dan karbon (C). Jadi baja berbeda dengan besi (Fe), alumunium (Al), seng (Zn), tembagga (Cu), dan titanium (Ti)yang merupakan logam murni. Dalam senyawa antara besi dan karbon (unsur nonlogam) tersebut besi menjadi unsur yang lebih dominan dibanding karbon. Kandungan kabon berkisar antara 0,2 – 2,1% dari berat baja, tergantung tingkatannya.

Secara sederhana, fungsi karbon adalah meningkatkan kwalitas baja, yaitu daya tariknya (tensile strength) dan tingkat kekerasannya (hardness). Selain karbon, sering juga ditambahkan unsur chrom (Cr), nikel (Ni), vanadium (V), molybdaen (Mo) untuk mendapatkan sifat lain sesuai aplikasi dilapangan seperti antikorosi, tahan panas, dan tahan temperatur tinggi.

Baja ringan adalah baja canai dingin dengan kualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis namun kekuatannya tidak kalah dengan baja konvensional. Baja ringan memiliki tegangan tarik tinggi (G550). Baja G550 berarti baja memiliki kuat tarik 550 MPa (Mega Pascal).
Untuk melindungi material baja mutu tinggi dari korosi, harus diberikan lapisan pelindung (coating) secara memadai. Berbagai metode untuk memberikan lapisan pelindung guna mencegah korosi pada baja mutu tinggi telah dikembangkan.

Jenis coating pada baja ringan yang beredar dipasaran adalah Galvanized, Galvalume, atau sering juga disebut sebagai zincalume dan sebuah produsen mengeluarkan produk baja ringan dengan menambahkan magnesium yang kemudian dikenal dengan ZAM, dikembangkan sejak 1985, menggunakan lapisan pelindung yang terdiri dari: 96% zinc, 6% aluminium, dan 3% magnesium.

Defenisi Baja ringan


Yang di maksud dengan Baja ringan yaitu kualitas Baja yang tinggi dan Ringan namun memiliki kekuatan yang besar sebagaimana baja umumnya. Baja ringan di kelompokan menjadi beberapa macam berdasarkan Nilai tegangan tarik. Dan kekuatan tegangan tarik Baja ringan di dasarkan pada fungsi dari baja Ringan tersebut.

Sebagai contoh untuk produk structural seperti rangka atap baja ringan menggunakan baja ringan dengan tegangan tarik tinggi (G550). Karena tingkat kualitas dan kuat tarik tinggi, tidak heran Baja ringan lebih tipis dan ringan dibandingkan baja konvensional.

Baja G550 bisa diartikan sebagai baja yang mempunyai kuat tarik 550 Mpa (Mega Pascal). Meskipun lebih ringan dan tipis dari baja konvensional, dengan kuat tarik sebesar 550 Mpa baja ringan dapat dijadikan andalan untuk menopang beban struktur bangunan.
Bagaimana dengan ketebalan Baja ringan? Ketebalan yang lebih kecil dibandimg dengan baja konvensional
dengan tujuan untuk mengurangi beban strukutur bangunan.
Kuda-kuda Baja ringan mempunyai ketebalan antara 0,45 – 1,00 mm. Berbeda dengan kolom yang
akan menopang beban yang lebih besar, ketebalannya kisaran antara 1,00 -2,00 mm (profil C).
Baja tersusun dari besi dan karbon (Fe dan C). Maka baja ringan perlu dilapisi antikarat.

Saat ini telah banyak hadir merk-merk baja ringan atau galvalum untuk rangka atap baja ringan seperti : Kencana Truss, IBI Truss, Axis Truss dll.

Informasi dan pemesanan Rangka Atap Baja Ringan dan Pemasangannya :

PT. Tiga Mitra Surabaya
Jl. Raya Klakahrejo, ruko TCBD-TR. 1/11 Kandangan - Benowo - Surabaya 60198
Telpon : (031) 51160405
Mobile : 085100398222, 081231313222, 087572574222, 085733098111, 085331398222
WA : 087853640111, 081231313222
BBM : D233A55B
Siap melayani wilayah Jember, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi
Jl. MT. Haryono no. 68
Telp. (0331) 323400
mobile : 082234615557, 087852574333
BBM : 2ACAA812
WA : 081348956135

1 komentar: